Teuku Ryan (Instagram/@teukuryantr)
Glow.matamata.com - Putusan perceraian dan Teuku Ryan dan Ria Ricis bocor ke publik, membuat teka teki alasan Ria Ricis menggugat Teuku Ryan akhirnya terbongkar.
Salah satu poin yang disorot dalam putusan itu adalah sikap Hainul Nur Fitri Yenni, Ibunda Teuku Ryan, yang telah membuat Ria Ricis tidak nyaman akibat perkataan yang dilontarkan padanya.
Salah satunya adalah saat Hainul melarang Teuku Ryan untuk bekerja di bulan ramadhan.
Dilansir Glow.matamata.com dari akun X @ilovejeonjk pada Selasa (7/5/2024) yang menyoroti putusan cerai Teuku Ryan dan Ria Ricis.
"Ibunda Tergugat mengatakan bahwa, 'Bulan puasa harusnya Tergugat enggak usah kerja'," begitu isi dalam putusan.
Kalimat tersebut ternyata didengar oleh Ria Ricis dan membuatnya merasa tidak nyaman.
"Beliau mengatakan kepada Tergugat yang terdengar oleh Penggugat. Karena merasa kalimat itu tidak nyaman seolah disalahkan, Penggugat kemudian menanyakan hal itu kepada Tergugat pada malam hari," sambung bunyi putusan.
Yang membuat Ria Ricis kecewa, Teuku Ryan sebagai suami nampaknya tidak bisa menengahi dan memberikan ketenangan pada sang istri.
Alih-alih membela, Ryan malah terkesan menyudutkan Ricis yang telah memberinya satu anak itu.
"Tergugat selalu membela ibunya dengan kalimat, 'Dia yang telah melahirkan saya ke dunia'. Sementara Penggugat pada saat itu sedang mengandung anak Tergugat," bunyi poin lain dari putusan.
Baca Juga: Teuku Ryan dan Ria Ricis Diprediksi Bakal Rujuk? Ini Hasil Terawangan Denny Darko!
Netizen yang melihat pernyataan dalam poin putusan tersebut memberikan beragam komentar, salah satunya ada yang menuding jika Ryan merupakan "anak Mami".
"Inilah contoh ketika lu menikah dengan anak mami, mana mokondo," tulis salah satu netizen di kolom komentar akun X @ilovejeonjk
"Kalo rumah tangga orangtua udah ikut campur yakin enggak akan bener deh, ribut terus," kata netizen lainnya.
"Biasanya yang begini-begini emang anak mami, masa orang cari nafkah buat istrinya dilarang, brengs*k lo ryan," jawab netizen yang lain dengan geram.***