Sunan Kalijaga dan Kepala Sekolah di PN Jaksel, pada Senin (4/3/2024) (Tangkapan layar YouTube Intens Investigasi)
Glow.matamata.com - Sunan Kalijaga ngamuk di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena sekolah anaknya diduga berpihak ke terdakwa bullying, pada Senin (4/3/2024).
Sunan Kalijaga kecewa pihak sekolah Al-Azhar tidak menghadirkan Wali Kelas pelaku bullying tapi malah menghadirkan Wali Kelas anaknya, Sean.
"Saya tanya kenapa enggak ngajak wali kelasnya malah ngajak Wali Kelas anak saya," tutur Sunan Kalijaga dengan nada tinggi kepada Kepala Sekolah dan Wali Kelas putranya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pihak sekolah pun menjelaskan bahwa kedatangan Wali Kelas dan Kepala Sekolah anaknya itu untuk mewakili yayasan sekolah Al-Azhar.
"Kenapa anak saya enggak didampingi (sekolah)?" Sunan mempertanyakan.
Kepala Sekolah lalu memberi alasan bahwa anak Sunan Kalijaga sudah didampingi ayahnya yang menjadi pengacara.
"Karena anak bapak sudah bersama bapak, yang sekolah hanya untuk pelaku pak," tutur Kepala Sekolah.
Sunan Kalijaga yang mendengar ucapan Kepala Sekolah pun semakin marah.
"Bapak, hari ini enggak dipanggil sebagai saksi loh pak," kata Sunan dengan nada tinggi.
Kepala Sekolah menjelaskan lagi kedatangan pihak sekolah merupakan utusan yayasan untuk memantau kasus bullying yang menimpa anak Sunan Kalijaga.
"Amanah yayasan, supaya kami tahu peristiwanya sampai selesai. Kami juga harus melaporkan kepada pihak yayasan, karena pendampingan itu sesuai tugas pak. Kami mendampingi pak Yudi (Wali Kelas) untuk bisa melihat ya," kata Kepala Sekolah.
Sunak Kalijaga lagi-lagi tak terima dengan jawaban Kepala Sekolah,"Oh amanah yayasan dampingi pelaku, kenapa anak itu nggak didampingi orang tua?".
Sunan Kalijaga juga merasa kecewa karena orangtua terdakwa bullying anaknya tak dihadirkan. Sunan pun merasa janggal orangtua terdakwa bullying anaknya tak pernah dihadirkan.
"Bapak enggak usah bohong, anak ini orangtuanya siapa? Jawab jujur, saya punya bukti," kata Sunan.
Kepala Sekolah menjawab,"Yang menyekolahkan pak Ari dan Bu Mona."
Sunan Kalijaga curiga kasus bullying anaknya sengaja ditutup-tutupi pihak sekolah. Pasalnya, kata Sunan, pihak orangtua terdakwa tidak menandatangani materai permohonan maaf.
"Yang saya tahu dari awal orang tuanya Arif dan Mona. Tapi semenjak di proses penyidikan Kejaksaan sampai detik ini yang hadir bukan Ari dan Mona ya ada apa ini ada settingan apa ini semua. Bapak sebagai Kepala Sekolah berkewajiban mendampingi, bapak ini Kepala Sekolah menyebut orang tua pelaku hadir, tapi selama ini saya tidak pernah melihat saya tidak pernah melihat," beber Sunan Kalijaga.
Kepala Sekolah pun menegaskan bahwa terdakwa bullying yang menyekolahkan bukan orangtua asli, melainkan orangtua asuh. (*)