Devara Putri Prananda caleg Partai Garuda (dokumentasi istimewa)
Glow.matamata.com - Tewasnya Indriana Dewi Eka Saputri di Bogor, Jawa Barat, sungguh bikin pilu. Otak pembuhunan wanita berusia 24 tahun itu adalah Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah.
Indriana Dewi Eka Saputri sendiri merupakan kekasih Didot Alfiansyah. Pembunuhan ini melibatkan cinta segitiga.
Dirkrimum Polda Jawa Barat mengungkapkan pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri itu karena Devara Putri Prananda cemburu setelah Didot Alfiansyah menjalin hubungan asmara dengan korban.
Adapun pembunuhan terhadap indriana Dewi Eka Saputri melibatkan eksekutor Muhammad Reza (22).
"Didot mengirim WA kepada Devara dengan tulisan 'Done' (selesai)," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast saat memberikan keterangannya, Senin (4/3/2024).
Devara Putri Prananda merupakan caleg dari Partai Garuda. Dia bersama Didot Alfiansyah jadi otak pelaku yang memerintahkan Muhammad Reza untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri.
Pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri
Indriana Dewi Eka Saputri ditemukan sudah dalam kondisi menjadi mayit pada Minggu, 25 Februari 2024.
Dirrkrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan menerangkan pelaku berjumlah tiga orang. Sedangkan otak pelaku adalah Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah.
"DA, DP dan MR. Otak pelaku DA dan DP, sepasang kekasih, eksekutornya adalah MR," jelas Surawan.
Baca Juga: Yuk Intip Gaya Sandra Dewi Kenakan Busana Simple dan Stylish, Ini Potretnya
Dia menambahkan, motifnya cemburu. Perempuan meminta pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas Surawan.
Tiga orang itu berkomplot untuk membunuh Indriana Dewi Eka Saputri di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).
Indriana Dewi Eka Saputri usai dibunuh, jenazahnya sempat dibawa ke sejumlah daerah, di antaranya ke Jakarta, Cirebon, Kuningan hingga Kabupaten Banjar dengan mengendarai Toyota Avanza putih.
Jenazah Indriana Dewi Eka Saputri selama di perjalanan didudukkan di jok belakang dengan wajah ditutup dengan masker.
Jadi, seolah-olah korban sedang tertidur, padahal sudah menjadi mayat.
Mobil yang mengangkut jenazah Indriana Dewi Eka Saputri sempat mogok dan diderek menggunakan mobil towing. Sementara, jenazah korban ditidurkan di jok belakang.
Pelaku merampas barang-barang milik Indriana Dewi di Banjar sebelum mayatnya dibuang di kawasan Banjar, seperti tas merek Louis Vuitton dan jam tangan merek Rolex.
Tersangka kemudian menjual barang mewah itu cuma Rp54 juta.
Meskipun koleksi barang mewah, Indriana Dewi Eka Saputri bukan berasal dari keluarga kaya raya. Korban dan tersangka bekerja sebagai broker.
Para tersangka pun terancam dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP dan 365 KUHP.
"Ancaman hukuman maksimal hukuman mati," ungkap Kombes Surawan.
Kronologi pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri
Selasa, 20 Februari 2024
Didot Alfiansyah mengajak Indriana Dewi Eka Saputri ke sebuah kafe di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dodit pun menjemput Indri di rumahnya kawasan Cipinang, Jakarta Timur.
Dodit Alfiansyah mengendarai Toyota Avanza putih hasil sewaan bersama Muhammad Reza sang eksekutor untuk pergi ke Sentul.
Ketika mobil menuju perjalanan pulang, Dodit menghentikan kendaraan di lokasi yang sepi di kawasan Bukit Pelang, Desa Cijayanti, Babakan Madang.
Didot beralasan ingin buang air kecil saat mobil berhenti. Saat itulah, Muhammad Reza muncul dari belakang dan menjerat leher Indriana Dewi Eka Saputri hingga tewas.
Rabu, 21 Februari 2024
Devara Putri Prananda dihubungi oleh Didot dan Reza saat tiba di Jakarta, mereka bingung mencari lokasi untuk membuang mayat Indriana Dewi Eka Saputri.
Mereka akhirnya membawa mayat Indriana ke arah Cirebon melalui Tol Cipali. Wajah Indri pun dipakaikan masker untuk mengelabui orang-orang kalau dia sedang tidur.
Kamis, 22 Februari 2024
Mobil Toyota Avanza dikendarai Didot Alfiansyah mogok setibanya di Kuningan, Jawa Barat.
Mereka pun menghubungi mobil towing dan dibawa ke arah Ciamis, Jawa Barat, di penginapan Cisaga Indah.
Jumat, 23 Februari 2024
Avanza yang masih mogok itu masih diderek pakai mobil towing menuju Kabupaten Banjar, Jawa Barat.
Mobil mogok itu sempat diperbaiki di bengkel, selanjutnya mereka membuang mayat Indriana Dewi Eka Saputri ke jurang dekat Tugu Patung Gajah.
Minggu, 25 Februari 2024
Jenazah Indriana Dewi Eka Saputri ditemukan dalam kondisi membusuk, mayatnya dibungkus selimut dengan tangan terikat. (*)