Fuji Ternyata Gampang Stres, Tolak Kuliah Sambil Bekerja

Glow.matamata.com - Fujianti Utami atau Fuji merupakan salah satu influencer muda yang berpengaruh di Indonesia.  Fuji saat ini tengah menikmati ketenarannya sebagai selebgram terkenal.

Hal itu membuatnya memutuskan untuk lebih fokus mencari nafkah, ketimbang melanjutkan pendidikannya di jurusan hukum, Universitas Udayana, Bali.

Bukan tanpa sebab mantan kekasih Thariq Halilintar ini memilih pekerjaan dibandingkan pendidikannya.

Sebab, Fuji mengaku tidak memiliki kemampuan untuk bekerja sambil kuliah di saat yang bersamaan. Fuji ternyata masih punya impian yang lain. Salah satu impian Fuji yakni untuk kuliah di luar negeri.

Tapi, impiannya kuliah ke luar negeri tidak bisa langsung tercapai karena masalah ekonomi keluarganya kala itu dan kondisi Covid-19.

Kini, ekonominya dan keluarga sudah membaik. Makanya, Fuji sudah mampu untuk kuliah di luar negeri.

Mampu untuk menangani tapi tidak bisa semuanya

Perbesar

Tapi, lagi-lagi, selebgram alias Fuji, mengurungkan niatnya. Usut punya usut, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikannya.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika suatu saat ia akan melanjutkan pendidikannya melalui online.

"Sekarang mampu, tapi enggak mungkin kan aku tinggali semuanya. Jadi kalau kuliah paling online karena aku kerja," ucapnya.

Gadis 21 tahun ini bahkan mengatakan jika dirinya akan stres  apabila harus bekerja sambil kuliah. Bahkan hal itu tidak dipungkiri juga dapat membuatnya stres.

Baca Juga: Alasan Cak Imin Dinilai Tampil Bersih di Debat Cawapres, Ternyata Lakukan 'Ritual' Ini Bareng Sang Anak

Bukan tanpa alasan Fuji menunda untuk mencapai mimpinya kuliah di luar negeri. Fuji mengaku tidak bisa multitasking antara kuliah dan pekerjaan. Apalagi, ia tipikal orang yang gampang stres.

Tidak Bisa Multitasking karena bisa stres

Perbesar

"Aku enggak bisa multitasking, nih, yang belajar dicampur sama kerjaan. Aku bisa nangis, karena aku gampang stres," beber Fuji.

Multitasking atau melakukan banyak hal sekaligus, sering dianggap sebagai keterampilan yang penting di era digital ini. Namun, ternyata multitasking justru bisa berdampak negatif pada kita jika berlebihan. (*)