Mongol dan Baskara Putra "Hindia" (Kolase instagram/@mongolstres instagram/@wordfangs)
Glow.matamata.com - Aksi Baskara Putra atau yang populer dengan nama panggung Hindia menampilkan konser bernuansa satanic sempat viral di media sosial.
Beberapa video amatir yang tersebar tersebut menampilkan menjadi soratan sebab panggung konser tersebut menghadirkan patung raksasa menyerupai sosok fiksi Satan bersayap.
Selain itu pencahayan lampu temaram serta potongan lirik lagu "Matahari Tenggelam" yang tengah dibawakan Baskara pada konser tersebut mengindikasi makna mendalam tentang hal-hal kelam.
Komedian Mongol yang mengaku pernah tergabung dalam sekte satanic lantas angkat bicara terkait dugaan Hindia sebagai salah satu anggota pemuja setan.
Sang komika berani memastikan musisi berusia 29 tahun tersebut bukanlah seorang satanic setelah beberapa kali menton video aksi panggung tersebut.
"Gue sempat menonton videonya. Kalau dari sisi gue pribadi sebagai eks satanic, saya tidak bisa bilang bahwa mereka itu bagian dari satanic, tidak," tegas Mongol.
Baginya Hindia tidak belum layak disebut satanic hanya karena menghadirkan dekorasi seperti pencahayan dan patung di panggung.
"Kalau cuma mengandalkan patung, memgandalkan pencahayaan, itu belum tentu," jelas Mongol.
Bahkan pria bernama asli Rony Imanuel tersebut tidak menemukan makna satanic setelah berulang mendengar isi lagu sampai mencatat liriknya.
"Saya mencoba mencerna lagunya, bahkan gue catat. Gue catat, gue dengerin lagu-lagunya gitu kan. Gue sih tidak menemukan sesuatu yang aneh," tandas Mongol.
Mongol turut menyampaikan kritik menohok sebab identitas musik satanic adala genre musik cadas dan gelap, bukan musik pop melow yang menjadi aliran musik Hindia.
"Kalau musisi satanic kan harus lagunya cadas? Metal yang dark! Lah kalau ini kan dia kan melow, maksudnya lagu-lagu pop," lanjut Mongol.
Mongol menuding aksi panggung yang dianggap menyerupai pemujaan iblis Hindia hanya sebatas suka gambar-gambar satanic belaka.