Ndhank Surahman Hartono gitaris Stinky (Instagram @ndhank_s_hartono)
Glow.matamata.com - Irwan Batara, bassis Stinky Reborn, mengungkapkan bahwa bandnya masih membayar royalti lagu Mungkinkah kepada mantan personelnya, Ndhank Surahman Hartono, setiap membawakan lagu Mungkinkah.
Ndhank pun tak puas dengan bayaran Rp250 ribu hingga Rp500 ribu yang didapat dari Stinky. Ndhank sendiri sudah vakum dari Stinky karena sakit.
"Dari Stinky saya sudah bilang selama ini yang terakhir ini Rp 250-Rp 500 ribu. Ada Stinky kan kemarin ya tanggal 1 dan itu mereka memang masih kirim saya, mereka masih transfer senilai Rp 500 ribu. Sejak saya rehat, belum lama kok. Masih bisa dihitung dengan jari, berapa kalinya," tutur Ndhank di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Menurut Ndhank, bayaran sebesar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu itu tak sebanding dengan bayaran Stinky sampai Rp50 juta sekali manggung.
Ndhank ingin karyanya dihargai 10 persen dari event yang diterima Stinky dan Andre Taulany.
"Sekarang harga segitu layak apa tidak? Tidak layak, sedih sekali. Sementara saudara Andre bisa manggung dengan band barunya Andre and The Friends ya kita tahu nilai kontraknya berapa. Begitu juga dengan Stinky juga rate-nya juga Rp50 (juta) ke atas," sesal Ndhank.
Irwan mengaku kalau Stinky manggung membawakan lagu ciptaan Ndhank, yakni Mungkinkah, maka Ndhank selalu mendapat transferan dari band.
Selain itu, lembaga Karya Cipta Indonesia dan WAMI juga memberikan royalti kepada Ndhank selalu publisher meskipun bayarannya lebih kecil.
"Setiap Stinky main, Ndhank dapat bagian, dapat jatah dari publisher dan lembaga kolektif seperti KCI atau WAMI. Triple," ungkap Irwan Batara di Jurangmangu, Tangerang Selatan. (*)
Baca Juga: Atta Halilintar Gercep Pasang Badan Usai Aurell Hermansyah Kena Body Shaming