Deddy Corbuzier di ulti oleh Habib Jafar (Tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier)
Glow.matamata.com - Mantan pesulap Deddy Corbuzier kerap mengajak anak dan sang istri liburan ke luar negeri untuk sejenak melepas penat.
Selama liburan ke luar negeri bersama keluarga, Deddy Corbuzier merasa hidupnya hampa meski sedang menikmati waktu bersama sang istri Sabrina Chairunnisa.
Rasa hampa yang dirasakan oleh Deddy Corbuzier itu karena ia tidak mendengar suara adzan berkumandang saat tengah liburan.
Hal tersebut membuat dirinya tidak betah berlama-lama berada di luar negeri dan ingin pulang ke tanah air.
Ayah dari Azka Corbuzier itu akui seringkali cekcok dengan sang istri dalam menentukan berapa lama ia dan Sabrina liburan di luar negeri.
Demi membahagiakan sang istri, Deddy pun mengalah dan mengikuti keinginan Sabrina untuk liburan dengan jangka waktu lama meski dirinya tidak betah dan rindu suara adzan.
"Saya setiap ke luar negeri selalu kangen pulang. Makanya gue sering ribut sama bini karena pengen pulang,"kata Deddy.
"Saya kalau ke luar negeri sama bini gue kalau udah minta seminggu atau dua minggu, gue stress banget karena nggak dengar suara adzan,"sambungnya dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier dikutip Glow.Matamata.com Kamis (14/12).
Habib Jafar nampak heran mendengar curhatan ayah dari Azka Corbuzier tersebut. Menurutnya, pengakuan Deddy hanya alasan semata saja, karena ia masih bisa mendengar kumandang adzan meski berada di luar negeri.
Habib Jafar pun menunjukkan aplikasi adzan di handphone yang bisa diunduh dan tetap bisa mendengarkan suara adzan meski tengah pergi ke negara Eropa.
Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Amora Lemos Dibandingkan Suaranya: Asli Netes Emaknya
"Itu alibi doang! Ini gue ada aplikasi NU online. Setiap adzan, ada nih suara adzan. Anda sudah tahu newbie nggak mau belajar lagi,"ucap Habib Jafar.
"Ini dimana salahnya saya? Kan saya ngga tahu kalau ada aplikasi itu,"jawab Deddy sambil tertawa.
Maklum saja, pria keturunan tionghoa itu baru memeluk agama islam pada 21 Juni 2019. Ia mantap untuk menjadi mualaf usai mendalami agama islam sekitar 7 atau 8 tahun.
Selain itu, hal lainnya yang menjadi alasan dirinya menjadi mualaf di antaranya faktor lingkungan sekitar yang mayoritas muslim.
“Pertama lingkungan saya 90 persen agamanya Muslim dan lingkungan saya yang Muslim ini adalah Muslim yang baik, yang jelek adalah oknum,”tuturnya.
***