Tangkapan layar trailer Film 'Hamka dan Siti Raham Vol 2' (Falcon Pictures)
Glow.matamata.com - Nama Buya Hamka tidak bisa dipisahkan dari kitab tafsir al-Azhar yang ditulisnya. Tafsir al-Azhar berasal dari ceramah atau kuliah Subuh yang disampaikan Hamka di Masjid Agung al-Azhar sejak tahun 1959, namun sampai akhir tahun 1964 belum juga selesai.
Pengerjaan Kitab Tafsir al-Azhar terhenti saat Buya Hamka ditangkap oleh penguasa Orde Lama.
Namun, penahanan tersebut justru membawa hikmah tersendiri dan memberi kesempatan yang besar bagi Hamka untuk merampungkan penulisan tafsir al-Azhar.
Dalam film Hamka & Siti Raham (Vol.2), diceritakan dengan jelas, bagaimana proses Hamka merampungkan kitab tafsir al-Azhar di dalam tahanan.
Bahkan, saat dirinya dinyatakan bebas, Siti Raham beserta anak-anaknya menyambut, dengan sukacita dan memberikan hadiah berupa kitab tafsir al-Azhar yang sudah dijilid.
Fajar Bustomi, yang menyutradarai film ini, mengungkapkan kalau ada hikmah yang dialami oleh Hamka, karena dipenjara.
"Allah SWT, selalu memberikan hikmah dalam setiap yang dialami oleh umatnya. Mungkin, kalau Buya Hamka tidak dipenjara, dia belum tentu bisa menyelesaikan tafsir al-Azhar. Apalagi, waktu itu beliau sangat sibuk dengan dakwahnya. Bahkan, dalam film ini, Siti Raham juga selalu mengingatkan Buya untuk menyelesaikan tafsir al-Azhar," ungkapnya.
Sutradara film trilogi Dilan ini juga menambahkan, dalam film Hamka dan Siti Raham (Vol.2) ini juga Hamka tetap menganggap Presiden Soekarno sebagai sahabatnya dan orang hebat.
"Film ini tidak mendiskreditkan siapapun. Bahkan Hamka tetap memenuhi wasiat Presiden Soekarno untuk menjadi imam sholat jenazah saat Presiden Soekarno meninggal. Itu membuktikan bahwa Buya Hamka menganggap Soekarno sebagai sahabatnya dan orang yang hebat," tutup Fajar Bustomi.
Sinopsis Film Hamka dan Siti Raham Vol 2
Baca Juga: Unggah Foto Tanpa Hijab, Angelina Sondakh Banjir Kritik
Film Hamka dan Siti Raham Vol 2 yang disutradarai Fajar Bustomi ini menceritakan bagaimana hubungan Buya Hamka dengan Siti Raham.
Film ini juga menyajikan bagaimana perjuangan Siti Raham mendukung perjuangan Buya Hamka.
Kesabaran dan kesetiaan Siti Raham makin teruji saat Buya Hamka dituduh melawan pemerintah.
Ia kerap menyembunyikan air matanya untuk terus mengobarkan semangat hidup Buya Hamka.
“Trailer ini juga terlihat bagaimana suka, duka, pahit, dan manisnya hubungan Buya Hamka dan Siti Raham,” ucap Fajar Bustomi.
Siti Rahman dengan ketulusan hatinya terus mendukung sang suami saat Hamka putus asa sebab hidup dalam penjara.
Dalam trailernya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama ini dikisahkan mengimami shalat jenazah Soekarno.
“Pertama kali melihat trailernya itu saya sampai terbawa perasaan, air mata sampai keluar. Saya benar-benar tersentuh. Saya merasa antara lagu dengan trailernya seperti saling menguatkan,” ucap vokalis Band Padi, Fadly yang turut menyanyikan soundtrack Film Hamka dan Siti Raham Vol 2, ‘Cinta Untukmu’ bersama Dewa Budjana dan Putri Ariani.
Sosok Buya Hamka dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah kelahiran Desa Tanah Sirah, sebuah desa di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat.
Selain aktif berorganisasi, Buya Hamka juga aktif dalam menghasilkan berbagai karya tulisnya. Ia pernah menjadi seorang jurnalis di berbagai surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah.
Tak hanya itu, ia juga berkarya dalam bidang sastra. Karya sastra yang ditulisnya selain Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, diantaranya berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah, Merantau ke Deli, Ayahku, Menunggu Bedug Berbunyi, Laila Majnun, Di Dalam Lembah Kehidupan, dan Mandi Cahaya di Tanah Suci.
Film Buya Hamka sendiri, diperankan oleh Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, Anjasmara, Alfie Alfandi, Roy Sungkono dan Bima Azriel. Film ini akan tayang serentak diseluruh bioskop Indonesia pada tanggal 21 Desember 2023.