Dievakuasi dari Jalur Gaza, Cerita Bang Onim Ditembaki Israel di Zona Pembantaian: 99 Persen Pasti Meninggal

"Siapa pun yang lewat, 99 persen pasti meninggal dunia."

Indian
Rabu, 15 November 2023 | 17:09 WIB
Dievakuasi dari Jalur Gaza, Cerita Bang Onim Ditembaki Israel di Zona Pembantaian: 99  Persen Pasti Meninggal. (tangkapan layar/Instagram). (Instagram.)

Dievakuasi dari Jalur Gaza, Cerita Bang Onim Ditembaki Israel di Zona Pembantaian: 99 Persen Pasti Meninggal. (tangkapan layar/Instagram). (Instagram.)

Glow.matamata.com - Relawan sekaligus pendiri organisasi filantropi Nusantara Palestina Center (NPC) Abdillah Onim atau Bang Onim akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia bersama keluarganya. Meski nyawanya bisa diselamatkan, Bang Onim bersama istri dan ketiga anaknya sempat menjadi sasaran penembakan oleh militer Israel saat keluar dari Jalur Gaza, Palestina. 

Bang Onim mengungkapkan detik-detik dirinya bersama keluarga lolos di 'zona pembantaian' saat keluar dari Gaza lewat pintu perbatasan di Rafah. Kengerian itu diungkapkan Bang Onim dalam podcast bareng Deddy Corbuzier lewat channel Youtube, Rabu (15/11). 

Di depan Deddy Corbuzier, Bang Onim pun mengaku masih tak percaya dia dan keluarganya masih bisa hidup. Pasalnya, kediamannya di Gaza nyaris satu bulan dibombardir serangan militer Israel. 

Baca Juga: Ngaku Bahagia Gugat Cerai Suami, Okie Agustina: Sorry Bos, Semakin Tersakiti Makin...

"Sampai detik ini saya belum percaya masih bisa hidup dengan situasi seperti itu. Jadi pada tanggal 7 Oktober tersebut sampai dengan 27 hari peperangan saya berada di sana (Gaza). Tidak bisa berbuat apa-apa. Yang saya lihat itu adalah hujan bom, kiri-kanan dan kami tidak bisa keluar dari rumah," kata Bang Onim.

Relawan Bang Onim di Gaza di podcast Close The Door Deddy Corbuzier. (tangkapan layar/Youtube) [Youtube.]
Relawan Bang Onim di Gaza di podcast Close The Door Deddy Corbuzier. (tangkapan layar/Youtube) (sumber: Youtube.)

Pria yang sudah belasan menjadi relawan kemanusiaan di Palestina itu pun mengaku tidak lagi bisa berbuat apa-apa setelah sepekan serangan Israel menghujani Jalur Gaza. Bahkan, rumah tinggalnya pun menjadi serangan bom-bom yang dijatuhkan militer Israel. 

"Begitu satu pekan, saya berusaha untuk keluar dari rumah untuk menuju pintu perlintasan Rafah sudah tidak bisa. Hari ke-20 pun sama. Tidak bisa karena terjadi gempuran sana-sini. Istilahnya kalau kita mau ke perkarangan rumah itun dijadikan target oleh pihak penjajah (Israel)," bebernya. 

Baca Juga: Eks Suami Rachel Vennya Curhat Sulit Amalkan Ceramah Ustaz, Okin: Maaf Ya Allah

Di hari ke-23, Bang Onim pun kembali gagal saat hendak mengevakuasikan keluarganya keluar dari Mesir. Bahkan, dia mengaku sempat menelepon Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi karena tak bisa keluar dari Gaza karena gempuran bom-bom Israel. 

"Saya lapor ke bu Retno (Menlu). 'Bu saya gak bisa lanjut,' karena hujan bom.' Hujan bom pasti ada korban, rumah. Jadi jalur yang saya lewati memang dibom kiri-kanan, jadi kita gak bisa lewat. Mutar balik pulang ke rumah," katanya. 

Bong Onim, relawan kemanusiaan yang sudah belasan tahun tinggal di Gaza, Palestina. (tangkapan layar/Instagram) [Instagram.]
Bong Onim, relawan kemanusiaan yang sudah belasan tahun tinggal di Gaza, Palestina. (tangkapan layar/Instagram) (sumber: Instagram.)

Bang Onim pun mengungkapkan untuk bisa keluar dari Gaza, dirinya dan keluarga harus melewati 'jalur pembantaian.' Pasalnya, menurut Bang Onim, wilayah dijaga super ketat oleh militer Israel dan tidak segan-segan menyerang warga sipil yang melintas di lokasi itu. 

Baca Juga: Video Lawas Lagi Asyik Isap Rokok Shisha Viral, Adab Aaliyah Disorot: Calon Mantu Gledek Nih Bos Senggol Dong

"Dan kalau kita mau menuju Gaza Tengah ke Gaza Selatan, kita harus melewati zona pembantaian, zona penembakan. Yang mana sudah tersedia Tank Merkava, ada angkatan laut Israel, ada sniper dan juga sudah tersedia mereka pesawat Apache," bebernya.

Bahkan, Bang Onim bersama keluarganya pun harus bertaruh nyawa lantaran mustahil tiap orang bisa hidup jika melintasi 'zon pembantaian' itu. 

"Siapa pun yang lewat, 99 persen pasti meninggal dunia. Itu kejadiannya sama seperti itu. Hari ke-26, hari terakhir yang mana saya harus mengambil keputusan. Kalau di hari ke-26 itu saya tidak bisa keluar, maka sampai saat ini saya berada di Jalur Gaza," ungkapnya.

Baca Juga: Girang Dapat Buket Uang, Okie Agustina Nyeletuk: Ini Hadiah Ulang Tahun atau Hadiah Masa Iddah Ya?

Bang Onim pun mengakui mobil yang ditumpangi bersama keluarganya pun sempat dihujani tembakan oleh tentara Israel. Dia pun mengaku banyak melihat mayat warga sipil yang bergeletakan di jalanan. 
 
"Melewati itu sudah harus ditembak. Dan pada hari sebelumnya sudah banyak yang dibantai di situ. Mayat masih ada di situ. Pasti ditembak," ungkapnya. 

Bong Onim, relawan kemanusiaan yang sudah belasan tahun tinggal di Gaza, Palestina. (tangkapan layar/Instagram) [Palestina.]
Bong Onim, relawan kemanusiaan yang sudah belasan tahun tinggal di Gaza, Palestina. (tangkapan layar/Instagram) (sumber: Palestina.)

Lantaran gagal untuk menuju perbatasan di Rafah, Bang Onim mengaku bersama keluarganya sempat berkoordinasi dengan rumah sakit Al Syifa agar bisa menumpang rombongan mobil ambulans yang ingin mengevakuasi para korban ke Mesir. Namun, rombongan ambulans dari Kementerian Kesehatan Palestina justru ingin ikut bersama bang Onim saat mengevakuasi para korban. 

"Saya bilang, saya mau keluar, apakah ada rombongan yang akan membawa pasien. Saya mau nebeng ikut rombongan tersebut, satu keluarga saya mau nebeng ke mereka. Kata mereka, 'kami sendiri pun tidak ada koordinasi, justru sebaliknya, kami harus nebeng ke Bang Onim," ujar Bang Onim. 

Dalam podcast itu, Bang Onim pun sempat kembali menirukan ucapannya kepada sang istri yang juga warga Palestina, Rajaa El-Hertany Onim. Kepada sang istri, Bang Onim mengatakan, hanya ada dua pilihan, yakni lolos keluar dari Gaza atau meninggal dunia.

Di hari terakhir saat hendak menuju perbatasan Rafah, Bang Onim pun mengaku sempat meminta maaf kepada istri dan ketiga anaknya karena sangat kecil kemungkinan untuk selamat saat hendak keluar dari Jalur Gaza. 

"Saya katakan istri saya, mohon maafkan saya. Anak-anak saya, maafkan saya. Karena kemungkinan besar tidak hanya saya yang meninggal, akan tetapi semua, sekeluarga," kata Bang Onin dengan nada bergetar.

"Begitu jalan setelah berkoordinasi, istri bilang, 'Kalau pun nanti kita meninggal di zona ini, takdir Allah," kata Bang Onim menirukan ucapan istrinya. 

Diketahui, Bang Onim dan keluarganya akhirnya bisa dievakuasi dari Palestina. Setelah berhasil masuk ke Mesir, Bang Onim dan keluarganya diterbangkan ke Indonesia dan tiba pada Senin (6/11) lalu. 

Berita Rekomendasi
Berita Terkait
TERKINI
"Selanjutnya, sifat laki-laki itu akan muncul dan tidak bisa menjadi ayah anaknya (BCL). Itu yang membuat pernikahan mer...
gosip | 15:47 WIB
BCL sebenarnya berharap bersanding dengan Ariel karena mampu biayai kebutuhan...
gosip | 15:43 WIB
Merasa kesal dengan komentar netizen, Fuji pun terlihat memberikan tanggapannya dengan kata-kata pedas....
gosip | 13:45 WIB
Dalam video itu, ibunda Selebgram Fujianti Utami alias Fuji, Dewi Zuhriati ikutan berjoget....
gosip | 13:22 WIB
Tak hanya disebut cepat move on dari almarhum mantan suaminya Ashraf Sinclair, BCL kini juga dibanding-bandingkan oleh A...
gosip | 11:55 WIB
Tiko dianggap tak bisa memenuhi kebutuhan sehingga BCL lebih berharap ke Ariel Noah...
gosip | 10:34 WIB
Ariel di tengah konsernya menyampaikan kepada ribuan penggemar yang hadir di sana, bahwa penampilannya adalah yang terak...
trend | 09:57 WIB
Alih-alih bisa membeli tiket lewat jalur belakang, Alleia memilih membeli tiket melalui tiket boks seperti penonton keba...
trend | 09:13 WIB
Isu perselingkuhan yang menimpa Dinar Candy nampaknya berdampak pada kariernya di dunia entertainment....
gosip | 21:46 WIB
Gunawan Dwi Cahyo tak terima dirinya dituduh selingkuh. Ia pun mengancam akan elaporkan akun media sosial yang menyebark...
gosip | 20:54 WIB
Tampilkan lebih banyak