Farel Aditya dan dr Richard Lee (TikTok)
Glow.matamata.com - Farel Aditya mendadak viral ketika dirinya diberikan uang senilai Rp 40 juta dari dr Richard Lee. Mendengar kisah Farel yang tinggal sebatang kara dengan sang nenek, dr Richard Lee lalu menjadikan Farel Aditya sebagai adik angkatnya.
Karena hubungan yang sudah terjalin ini, dr Richard Lee lalu memberi hadiah Rp 40 juta untuk Farel Aditya pakai. Uang ini berguna untuk kehidupannya sehari-hari bersama sang nenek yang merawatnya.
Sayangnya, baru-baru ini, Farel Aditya muncul ke publik dan mengaku akan mengembalikan uang Rp 40 juta yang diberikan oleh dr Richard Lee. Farel menyebut bahwa YouTuber tersebut memintanya memberikan ganti rugi.
"Disuruh ganti dana yang sudah dikasih oleh dokter. Kalau gak balik dananya bakal dibawa ke hukum, sejahat itu dunia. Duit dari mana? Jual ginjal" ujar Farel Aditya.
Aksi Farel Aditya yang ingin mengembalikan uang Rp 40 juta yang diberikan oleh dr Richard Lee ini membuat netizen memberi reaksi beragam. Banyak yang merasa tidak setuju dengan aksinya ini.
"Untuk sekarang kamu sendiri ya Farel" tulis netizen.
"Disuruh ganti rugi, tujuan dr Richard untuk Farel ngerti buat jangan sia-siain apa yang diberikan oleh orang dan bertanggung jawab atas apa yang diberi" balas akun lainnya.
"Mungkin Farel mau jadi adek angkat Lucinta Luna" komentar netizen.
Di sisi lain, tidak tinggal diam, dr Richard Lee menanggapi pernyataan Farel Aditya ini. Dirinya mengaku alasannya memberi ancaman tersebut karena Farel menolak untuk melanjutkan sekolah.
dr Richard Lee lalu mengancam untuk mengembalikan uang Rp 40 juta yang sudah ia beri untuk Farel Aditya. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Farel mau kembali melanjutkan sekolahnya.
"Tentu saja aku akan melakukan berbagai cara untuk dia ya tidak jadi berhenti sekolah. Akhirnya aku bilang ya kalau kamu mau berhenti sekolah boleh, kamu ganti dulu uangku. Karena banyak uang yang sudah aku habiskan Rp47 juta. Maksud tujuanku adalah ya kalau misalnya kamu nggak bisa ganti ya udah belajar aja di situ" jelas dr Richard Lee.