Dituduh Jadi Pembunuh Anak Harimau Miliknya, Alshad Ahmad: Kematian Cenora di Luar Kendali Saya

Glow.matamata.com - Alshad Ahmad menyampaikan surat terbuka atas kontroversi kematian anak harimau miliknya. Dalam suratnya, Alshad Ahmad menyinggung soal pihak yang menudingnya jadi "pembunuh" anak harimau bernama Cenora itu.

Alshad Ahmad menegaskan bahwa dirinya tak keberatan dengan kritik yang disampaikan publik. Namun sepupu Raffi Ahmad itu sangat sedih ketika ada pihak yang menuduhnya jadi "pembunuh" Cenora.

"Pada prinsipnya saya tidak keberatan dengan kritik yang ditujukan kepada saya. Namun demikian, saya melihat dari sejumlah besar kritik tersebut, ternyata ada sebagian yang disampaikan secara tidak proporsional dan tanpa memperhatikan aspek kebenaran maupun kaidah etika," tulis Alshad Ahmad dikutip pada Minggu (30/7/2023).

"Hal ini antara lain mengenai adanya sejumlah pernyataan atau komentar yang secara terang-terangan telah menuduh aau memfitnah saya sebagai 'PEMBUNUH' Cenora. Merupakan hal yang  sangat menyakitkan bagi saya apabila dituduh atau difitnah sebagai 'PEMBUNUH' Cenora," imbuhnya.

Alshad Ahmad mengatakan bahwa kematian Cenora meninggalkan duka mendalam baginya. Sebagai orang yang merawat Cenora sejak lahir, kematian anak harimaunya membuatnya sangat terpukul.

"Dalam peristiwa kematian Cenora ini, saya adalah pihak yang paling terpukul dan yang mengalami kesedihan paling mendalam. Secara khusus karena selama ini saya yang menyaksikan sendiri kehidupan Cenora sejak awal kelahirannya sampai dengan akhir hidupnya," tulis Alshad Ahmad.

"Saya sangat menaruh perhatian dan menyayangi Cenora sepanjang hidupnya. Akan tetapi terjadinya peristiwa kematian Cenora adalah di luar kehendak saya, di luar kemampuan saya, dan di luar kendali saya," lanjutnya.

Alshad Ahmad mengingatkan pihak-pihak yang selama ini menuduhnya "membunuh" Cenora untuk menghentikan aksinya. Sebab jika tidak, dia akan mengambil jalur hukum.

YouTuber kelahiran 1995 itu akan memakai Undang-Undang ITE untuk memenjarakan pihak yang menyebarkan fitnah. Tak main-main, ancaman hukumannya paling lama 4 tahun dengan denda maksimal Rp750 juta.

Di akhir suratnya, Alshad Ahmad menyinggung soal izin yang dikantonginya. Dia merasa sudah sering membahas detail surat izin serta kelayakan penangkaran miliknya sehingga tidak perlu menyampaikan informasi apa pun.

Baca Juga: 5 Kontroversi Dul Jaelani, Sebut 1000 Wanita Mau Tidur Dengannya

"Demikian surat terbuka ini saya sampaikan untuk menjadi perhatian bersama. Adapun mengenai semua hal lainnya, antara lain mengenai legalitas atau perizinan serta kelayakan lokasi penangkaran milik saya, sudah beberapa kali saya sampaikan. Baik melalui media online maupun media sosial milik saya, sehingga tidak perlu lagi saya sampaikan dalam surat terbuka ini," pungkasnya.