Tak Sudi Anak-anaknya Hidup Bareng Tsania Marwa, Atalarik Syah Siap Perang Lawan Hukum: Saya Rela Mati Syahid

Glow.matamata.com - Sudah berpisah selama 7 tahun, tak membuat perseteruan antara Atalarik Syah dan mantan istrinya Tsania Marwa usai. Persoalan yang terjadi diantara keduanya dipicu oleh hak asuh anak, perang dingin pun tak terelakan hingga bertahun-tahun lamanya.

Atalarik yang diketahui enggan menyerahkan anak-anaknya kepada Tsania Marwa itu, mengaku tak keberatan jika harus berurusan dengan hukum di Indonesia.

“Saya perang sama hukum di republik Indonesia ini,” ujar Atalarik dalam cuplikan video yang diunggah akun TikTok @pagipagiambyarttv, pada Kamis (6/6).

Meski Pengadilan Agama Cibinong sudah menetapkan hak asuh anak jatuh ke tangan sang mantan istri pada tahun 2021 lalu, Atalarik tetap tak sudi menyerahkan kedua anaknya kepada sang ibu.  Atalarik  bahkan mengaku rela mati memperjuangkan anak-anak agar tetap tinggal dengannya.

“Saya rela mati syahid untuk itu,” kata Atalarik.

Perbesar

Namun Atalarik berpesan kepada kedua anaknya agar tetap menyayangi dan menghormati Tsania Marwa sebagai ibu kandung yang melahirkan mereka.

Atalarik juga mengatakan jika hal indah pasti akan terjadi dikemudian hari, ia menyuruh anak-anaknya untuk tak usah memikirkan perseteruan orang tuanya.

“Tetap sayangi umi, hormati umi, cintai umi, karena semua ada waktu yang paling indah buat kalian, momen itu akan ada waktunya, jadi tenang aja,” sambung Atalarik.

Atalarik Syah dan Tsania Marwa resmi bercerai sejak tahun 2017 silam, hingga kini penyebab pasti hancurnya biduk rumah tangga diantara keduanya belum diketahui pasti.

Namun Tsania Marwa pernah mengatakan jika dirinya sudah tidak lagi sejalan dengan Atalarik.

“Ada banyak faktor yang secara garis besar aku simpulin udah nggak ada kecocokan dan nggak bisa dilanjutin lagi," beber Tsania Marwa.

"Sebenernya itu keputusan yang berat, punya dua anak yang masih kecil. Kalau aku nggak merasa mentok, nggak mungkin aku ambil keputusan cerai," pungkas Tsania Marwa beberapa waktu lalu.