Glow.matamata.com - Suster "IPS" yang melakukan penganiyaan ke Cana, anak dari selebgram Aghnia Punjabi sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia dijerat dengan Pasal 80 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman penjara lima tahun dan denda Rp 100 juta.
Sementara itu Aghnia Punjabi terlihat kembali membuat sejumlah unggahan di story akun Instagramnya.
Dalam salah satu story-nya, Aghnia Punjabi mengungkapkan permintaan sang anak usai dianiaya oleh suster "IPS".
Cana, sang anak meminta agar ibunya tidak sedih.
"Ya Allah anakku masih bisa gini loh, masih bisa dia bilang 'mami ngga boleh sedih ya'," tulis Aghnia seperti dikutip Glow.matamata.com Selasa (2/4/2024).
Aghnia sangat menyesal atas apa yang terjadi pada sang anak.
Aghnia bahkan menyebut dirinya sebagai sosok ibu yang egois dan merasa sudah tidak pantas untuk hidup.
"Aku memang bukan ibu yang baik, aku bodoh, aku egois, harusnya aku mat* aja," kata Aghnia.
Sebelumnya Aghnia Punjabi memposting rekaman video di akun Instagram-nya, dimana Aghnia dan sang suami menginterogasi suster "IPS" di dalam mobil.
Baca Juga
Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Aghnia Punjabi memaksa suster "IPS" untuk mengakui bahwa dia telah menyakiti Cana hingga babak belur.
Baik Aghnia Punjabi dan suaminya, Reinukky Abidharma, sama-sama kesal dan tak dapat menahan amarah saat memaksa suster "IPS" untuk mengakui perbuatannya.
"Dengan Cana, kamu melakukan apa? Kamu melakukan apa?!" tanya Aghnia Punjabi dalam video yang dia bagikan di Instagram @emyaghnia
"Kalau kamu tidak mengaku, hitung tiga. Satu, dua, tiga," tambah Aghnia dengan nada emosi.
Suster "IPS" akhirnya mengakui perbuatannya setelah merasa terpojok . Suster yang selama ini mengasuh Cana mengaku telah memukul Cana dengan buku.
"Saya memukulnya dengan buku. Itu saja, tidak lain, hanya dengan buku," jawab suster "IPS".
Aghnia terlihat tidak puas dengan jawaban suster "IPS" dan terus mendesaknya untuk berkata jujur dan apa adanya.
Aghnia juga menyebut isi rekaman CCTV yang merekam semua kekerasan yang dilakukan suster "IPS" terhadap Cana.
"Dari awal kamu bekerja dengan saya, kamu telah melakukan apa dengan Cana? Hanya mencubit?" tanya Aghnia dengan nada emosi..
"Saya telah melihat semua rekaman CCTV. Pihak kepolisian sudah mengetahuinya, semuanya menunggumu," kata Aghnia menambahkan.
Akhirnya suster "IPS" kemudian mengaku bahwa selain memukul dengan buku, dia juga mencubit, menjambak, dan menindih tubuh Cana.
Semua perbuatannya itu menyebabkan mata dan kepala Cana memar dan membengkak.
"Saya mencubit, saya memukul dengan buku, saya menjambak. Saya memukul dengan buku dongeng," kata suster "IPS". ***
Tag
Berita Terkait
-
Yusril: Putusan MK Jadi Bahan Pembahasan Reformasi Polri
-
Warga Badui Doakan Polisi Segera Tangkap Pelaku Begal di Jakarta
-
Polisi Periksa Lisa Mariana sebagai Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil
-
Ramaikan Dunia Hiburan Digital, Fahmi NM Resmi Bergabung dengan LUX Entertainment
-
Diduga Dikriminalisasi, Selebgram Alnaura Laporkan Oknum Polisi ke Divisi Propam Mabes Polri
Terpopuler
-
Jennifer Coppen Akui Takut Kematian Usai Kepergian Dali: Kamari Masih Butuh Aku
-
Jennifer Coppen Menangis Diajak Umroh Oleh Ustaz Derry Sulaiman : Tunggu Aku Di Rumah Allah ya Sayang
-
Keras! Nikita Mirzani Sindir Ustaz Hanan Attaki usai Wanda Hara Minta Maaf: Gara-gara Elu Nih!
-
Sindir Ibadah Haji Nagita Slavina, Nikita Mirzani soal Wanda Hara Nyamar Pakai Cadar di Kajian Hanan Attaki: Sadar, Lo Tuh Salah!
-
Bak Sudah Punya Firasat Akan Pergi Jauh, Suami Jennifer Coppen Kecup dan Peluk Erat Sang Istri
Terkini
-
Mengungkap Sisi Lain Ayu Ting Ting yang Tak Banyak Diketahui Publik
-
Bikin Gempar! Heboh Pria Mirip Abidzar Pamer 'Burung' Sambil Selfie: Anak Ustaz Begitu?
-
Pergi Umrah, Nikita Mirzani Tetap Ogah Damai dengan Keluarga Badjideh: Gak Ada Urusan!
-
Makin Memanas! Disebut Maharani Kemala Matikan Rejeki Orang, Shandy Purnamasari Meradang: Aku Diam Bukan Berarti Dzolim
-
Momen Kamari Anak Jennifer Coppen Pamit Pergi Sekolah ke Sang Ayah Hanya Lewat Foto Bikin Banjir Air Mata