Pangeran Harry Menang Gugatan Rp2,7 Miliar, Sebut Kemenangan Penting

Glow.matamata.com - Pangeran Harry sebut kemenangan penting setelah menang gugatan kepada Mirror Group atas kasus peretasan telepon.

Diambil dari berbagai sumber, Pengacara Duke of Sussex itu mengatakan,"Ini adalah kemenangan penting. Ini adalah hari yang baik untuk kebenaran."

Hakim di Pengadilan Tinggi London, pada 15 Desember 2023, telah mengetuk palu Mirror Group terbukti meretas telepon milik Pangeran Harry di medio 2006 hingga 2022.

Pengadilan menyatakan telepon seluler milik Pangeran Harry diretas hingga batas tertentu.

Pangeran Harry telah memenangkan 15 dari 33 poin tuntutan yang diajukan dalam bukti sehingga suami Meghan Markle itu meraih kompensasi Rp2,7 miliar.

Perbesar

"Hari ini, adalah hari yang baik untuk kebenaran dan akuntabilitas. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim hukum saya karena berhasil membongkar kesaksian tersumpah dari para eksekutif senior surat kabar Mirror Group, departemen hukum, dan jurnalis yang mengajukan banding ke pengadilan," kata Pangeran Harry.

Dia menambahkan,"Tidak seperti rekan-rekan mereka yang mungkin terlalu takut untuk melakukannya."

Harry pada bulan Juni sempat muncul sebagai saksi di persidangan. Dia menjadi bangsawan kerajaan Inggris pertama yang muncul di pengadilan dalam 100 tahun.

Pangeran Harry menyatakan, perjalanan menuju keadilan bisa menjadi perjalanan yang lambat dan menyakitkan dan sejak tuntutan saja hampir 5 tahun yang lalu.

Perbesar

Menurutnya, cerita-cerita fitnah dan taktik intimidasi terus ditujukan kepada dirinya dengan mengorbankan keluarganya.

"Oleh karena itu, seperti yang saya pelajari dari proses ini adalah kesabaran sebenarnya adalah suatu kebajikan terutama dalam menghadapi 'jurnalisme balas dendam'," tuturnya.

"Mengingat kemenangan hari ini dan pentingnya melakukan apa yang diperlukan untuk pers yang bebas dan jujur, ini adalah harga yang pantas untuk dibayar. Misi ini terus berlanjut," sambung dia.

Mirror Group melalui juru bicaranya menyampaikan bahwa,"Jika terjadi kesalahan dalam sejarah, kami meminta maaf tanpa syarat telah mengambil tanggung jawab penuh dan membayar kompensasi yang sesuai." (*)