Revan | MataMata.com
Dewa 19 saat Umrah (Instagram)

Glow.matamata.com - Persaingan di industri musik Indonesia kini memang masih bergulir hingga saat ini. Namun, konflik dua band besar di Indonesia, Slank dan Dewa 19 pada tahun 1997 silam kembali disorot.

Diketahui, konflik Slank dan Dewa 19 itu terjadi pada acara konser Supergroup yang digelar di Ancol, Jakarta Utara.

Usut punya usut, Dewa 19 meminta untuk tampil menjadi band penutup. Kemudian, penyelenggara acara meminta Slank untuk tidak tampil sebagai band terakhir.

Ketika konser dimulai, keributan dan kerusuhan terjadi saat Slank berada diatas panggung.

Ahmad Dhani bersama Dewa 19 (sumber: Instagram/ @ahmaddhaniofficial)

Bahkan, Slank diminta turun dari panggung oleh penyelenggara acara. Akan tetapi, Bimbim menolak hal tersebut karena dengan menghentikan pertunjukkan keributan dan kerusuhan akan semakin parah.

Setelah Slank menyelesaikan penampilannya, hampir seluruh penonton meninggalkan konser. Akibat dari berkurangnya jumlah penonton ini tentunya membuat Dewa 19 sebagai band penutup merasa kecewa.

Ahmad Dhani dan rekan satu bandnya kemudian mengungkapkan kekesalannya dengan melontarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas.

Slank (sumber: Instagram @bimbimslank)

Kendati begitu, aksi Dewa 19 di masa lalu kemudian dibantah langsung oleh Ahmad Dhani saat membuat podcast bersama Rian d'Masiv.

Suami Mulan Jameela pun menuturkan bahwa permintaan untuk tampil terakhir itu hanyalah hoax. Dhani pun menegaskan bahwa pihaknya lah yang lebih memilih untuk tampil lebih awal.

"Itu hoax. Jadi kami Dewa 19 enggak pernah ribet sama siapa yang main duluan. Yang penting kita dibayar duluan. Siapa yang main duluan terserah, yang penting kita dibayar duluan," ujar Ahmad Dhani sebagaimana yang dikutip dari YouTube Video Legend yang diunggah pada 27 Juni 2020 lalu.

"Justru kita kadang-kadang milih waktu, misal band banyak kami main jam 7 malam, lebih enak. Kami enggak pernah bangga jadi main terakhir. Kami bangga dibayar duluan di depan," tandasnya. (*)